MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF
TEKNOLOGI
DAN KEMISKINAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Dosen
Pembimbing: Emilianshah Banowo
Disusun oleh:
NAMA : WISNU ANGGARA
NPM : 57416689
KELAS : 1IA12
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Rasa
syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam
makalah ini kami membahas “Dampak Positif
Dan Negatif Teknologi Dan Kemiskinan”. Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam pemahaman kita tentang dampak yang ditimbulkan oleh teknologi
terhadap kemiskinan baik berupa dampak positf atuaupun negatif dan sekaligus
melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “ilmu
sosial dasar”. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
dalam-dalamnya kami sampaikan kepada Bapak Emilianshah Banowo, selaku dosen
mata kuliah “ilmu sosial dasar”
Demikian
makalah ini saya buat semoga bermanfaat,
Depok, 2 Januari 2016
Penyusun,
Wisnu
Anggara
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................
DAFTAR
ISI...................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Perumusan Masalah............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................
2.1 Pengertian
Teknologi..........................................................................
2.2 Pengertian Kemisinan ........................................................................
2.3 Dampak Positif Dan Negatif
Teknologi Dan Kemiskinan................
2.4 Penanganan Kemiskinan ....................................................................
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
3.3 Daftar
Pustaka.....................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. IPTEK itu sendiri adalah salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang perkembangan teknologi, baik dari sejarahnya, pembaharuan
teknologi baru, serta semua hal yang berhubungan dengan teknologi. Selain itu,
IPTEK juga dapat menjadi sebagai sumber informasi bagi kita untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan kita untuk mengetahui berbagai hal yang ada didunia ini
khususnya dibidang teknologi. Dizaman modern seperti ini, IPTEK sangat
berkembang pesat. Perkembangan IPTEK saat ini dapat dibuktikan dengan munculnya
berbagai jenis alat yang kita gunakan sehari-hari, seperti handphone yang
dahulu merupakan barang yang bersifat
tersier sekarang sudah menjadi barang yang bersifat wajib atau pokok. Didalam
alat yang hanya seukuran genggaman tangan, kita sudah bisa tahu berbagai macam
informasi, pengetahuan, dan wawasan yang cukup luas dari sebuah alat yang
berukuran kecil. Dengan perkembangan IPTEK dapat mempermudah
pekerjaan manusia, dari yang tadinya sesuatu pekerjaan berat yang dilakukan
oleh manusia dilakukan dengan waktu yang lama dan butuh tenaga yang besar,
tetapi kini dengan perkembangan IPTEK yang begitu pesat pekerjaan manusia yang
berta dapat dikerjakan tanpa kontak langsung dengan manusia dan waktu yang
dibutuhkan begitu cepat dengan menggunakan sebuah mesin (robot).
Kemiskinan
adalah suatu keadaan dimana tidak dapat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemisikina juga dapat
diartikan sebagai keadaan dimana rendahnya tingkat pendapatan dari sekelompok
masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan. Kemiskinan dapat dinilai dan
dapat dilihat dari 3 segi. Pertama, segi subsistem yaitu pengahsilan yang hanya
cukup untuk makan saja. Kedua, segi ketidakmerataan yaitu poisi relatif dari
setiap golongan menurut penghasilan. Ketiga, segi eksternal yaitu mencerminkan
konsekuensi kemiskinan berdasarkan masyarakt disekelilingnya dan mengakibatkan
dampak sosial yang tidak ada habisnya. Kemiskinan juga berhubungan dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, tingkat kemiskinan juga semakin meningkat. Ini dikarenakan
rendahnya pengetahuan masyarakat dikalangan bawah tentang kemajuan teknologi
yang sedang gencar-gencarnya saat ini.
Berbicara
tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan
melihat ke masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Yang
mungkin permasalahannya adalah kontinuitas dan perubahan, harmoni dan
disharmoni.
Bahasa
“ilmu pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terdiri
dari dua kata yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang
pengetahuan saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan kita dalam
memahami fakta pengalaman dan dunia realitas, hakihat pengetahuan, kebenaran,
kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan dan sebagainya.
Teknologi
dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah
diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia,
meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya
daripada kehebatan teknologi itu.
Kemiskinan
sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang
akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita
masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita
pada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi
manusia dalam lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu
pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk
mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
1.Apa pengaruh teknologi terhadap
kemiskinan ?
2.Apa saja dampak negatif ilmu
teknologi ?
3.Apa saja dampak positif ilmu
teknologi ?
4.Bagaimana cara penanganan
kemiskinan ?
5.Apakah ilmu pengetahuan, teknologi
dan kemiskinan itu ?
6. Bagaimana kaitan antara
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa pengaruh ilmu
teknologi terhadap kemiskinan
2. Untuk mengetahui apa saja dampak
negatif ilmu teknologi
3. Untuk mengetahui apa saja dampak
positif ilmu teknologi
4. Mengetahui bagaimana cara
penanganan kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Teknologi
Menurut
Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman
kemampuan.
Atau
menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan
suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk
mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan
isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta
untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu
pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu tanpa
teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa
teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang
dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi
tiga syarat utama yaitu :
a.
Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
1. memperhatikan
kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan
sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
2.jumlah
produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
3.menjamin
agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga
dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
4.memperlihatkan
tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b.
Persyaratan Sosial, meliputi :
1.memanfaatkan
keterampilan yang sudah ada
2.menjamin
timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
3.menekan
seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya
pengangguran.
4.membatasi
sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar
peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud
keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
Persyaratan
Ekonomik, yaitu :
1.membatasi
sedikit mungkin kebutuhan modal
2.mengarahkan
pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan
nasional
3.menjamin
agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
4.dapat
mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang
sehat.
Teknologi,
selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah
pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika
tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi
adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin
bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang
berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang
2.2 Pengertian
Kemiskinan
Kemiskinan
pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan
yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh.Atau dengan
pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan
bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya,
tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek
yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi.
Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial di antara sesama warga
masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia
yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan
aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat
dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya
ekonomi.
Sementara
itu klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin
ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu :
1.Tingkat
pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan
ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa
yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan
batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg
beras.
2.Kebutuhan
relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus
dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya secara
sederhana tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.
Jika
dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang cukup
berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir rasional dan
eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur dengan jumlah serta nilai bahan-bahan
dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati
hidupnya. Semakin banyak jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin
tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan
masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran
tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila sudah
ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau sosial yang
dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk
menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya. Jika keinginan mereka
berlebih, sementara keadaan materil mereka tidak mencukupi maka mereka harus
mengurangi keinginan yang ada. Begitu juga sebaliknya.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan
yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah,
biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya
yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat
malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2.Kemiskinan
yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara,
yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan
mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan
buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada
kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena
struktur ekonomi, sosial dan politik
Usaha
memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang
memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara
ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai
manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya.
Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja
dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
2.3 Dampak Positif Dan Negatif
Teknologi Dan Kemiskinan
·
Dampak
Negatif
1.Siswa
menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang
seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti laptop dengan jaringan
internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang
banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya
mendatangkan kesenangan semata, seperti ; Facebook, Chating, Twitter dan
lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar
siswa.
2. Kerahasiaan
alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan
mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan
salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya
perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses
informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum
untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,
sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
3. Adanya
penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan
system Teknologi, sering akli kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam
melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa dan bahkan
mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan
mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
·
Dampak
Positif
1. Munculnya
Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
Pendidikan, seperti jaringan internet.
Dampak dari hal ini yaitu guru
bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar
tidak perlu terlalu terpaku terhadap informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi
juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari internet, oleh karena itu
guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa
untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah
dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
2. Sistem
pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Selama ini, proses pembelajaran yang
kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka
langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak
harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa
pos Internet dan lain-lain.
3. Adanya
sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah
penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh
harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan
IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu
dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data
dengan memanfaatkan berbagai program.
2.4 Penanganan
Kemiskinan
Penanganan kemiskinan pada prinsipnya
merupakan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya
alam yang tidak menguntungkan dan rendahnya akses kelompok masyarakat
miskin terhadap peluang- peluang yang tersedia. Oleh karena itu upaya
pengentasan yang harus diarahkan pada :
1. Meningkatkan
kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan
pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan
perbaikan gizi
2. Mengembangkan
dan membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat miskin
secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan
faktor produksi
3. Memelihara
dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi masyarakat
miskin
4. Pemihakan kebijakan publik yang mampu
mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita
bisa membandingkan antara orang kaya dengan miskin. Orang-orang kaya biasanya
memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang miskin,
karena orang kaya menjadikan pengetahuan sebagai kebutuhan yang pertama
sedangkan orang miskin tidak demikian, sehingga orang kaya jauh bertindak lebih
baik saat bersosialisasi baik dalam lingkungannya ataupun dalam dunia kerja dan
juga orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan pastinya dalam hidupnya penuh
perhitungan dan tidak mengandalkan keberuntungan berbeda dengan orang miskin.
Orang pada tingkatan miskin ini bertindak kadang tanpa perhitungan dan juga
sangat mengandalkan keberuntungan dalam bertindak karena mereka tidak memiliki
pengetahuan yang memadai dengan tingkatan yang lebih tinggi dalam sosialisasi
sehingga mereka hanya dapat pasrah, yang diartikan bahwa mereka berusaha namun
hasilnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula mempengaruhi kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan. Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto mengatakan “Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan tuntutan efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen pertumbuhan ekonomi,” Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial maupun ekonomi.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula mempengaruhi kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan. Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto mengatakan “Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan tuntutan efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen pertumbuhan ekonomi,” Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial maupun ekonomi.
Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol
dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Teknologi
adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan
semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada
Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan. Ada kaitan yang erat antara iptek dan
kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama pada negara yang sedang
berkembang sepertiIndonesia.
3.2 Saran
1.Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari harus memperhatikan
banyak hal sehingga dapat betul-betul bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa
menimbulkan dampak yang begitu berbahaya.
2. Penulisan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah
diharapkan.
3.3 Daftar Pustaka
http://jasmerah-historia.blogspot.co.id/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html
http://ariyanto97.blogspot.co.id/2016/05/pengaruh-ilmu-teknologi-terhadap.html
http://mridwanug.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-teknologi-dan-kemiskinan_17.html